Thursday, March 24, 2011

Alasan Mengapa Sulit Mengakhiri Hubungan Percintaan


Seringkali wanita tetap mempertahankan hubungan asmaranya. Padahal hubungan yang dijalani sudah tidak sehat lagi. Mengapa begitu? Anda tidak sendirian, banyak wanita yang masih menjalin hubungan, meskipun ia merasa sudah tidak cocok lagi dengan pasangannya atau tidak lagi mencintai kekasihnya. Seperti dikutip dari SheKnows, berikut ini lima alasan utama mengapa Anda tidak bisa lepas dari kekasih Anda.

Takut sendiri
Ini merupakan alasan utama mengapa Anda sulit berpisah dengan kekasih. Merasa takut sendiri memang wajar, tapi bukan berarti Anda harus memaksakan menjalani kehidupan percintaan dengan pria yang tidak tepat.

Percayalah memutuskan hubungan dengan orang yang sudah tidak lagi cocok dengan Anda, malah akan membawa sisi positif untuk kehidupan pribadi Anda. Selain itu kesendirian Anda akan membuka peluang untuk mendapatkan cinta baru.

Merasa Gagal
Banyak orang mengibaratkan hubungan seperti 'proyek'. Jadi, mereka akan merasa gagal jika hubungan harus berakhir. Mungkin Anda merasa terpuruk karena 'target' Anda bersama si dia tidak bisa terealisasikan. Hal seperti itu wajar saja dirasakan. Tapi Anda tidak perlu mengibaratkan hubungan seperti proyek. Gagal dalam hal percintaan bukanlah akhir dari segalanya.

Merasa Bersalah
Dia pria hebat, dia baik dan sangat mencintai Anda. Tapi, Anda merasa tidak lagi merasa nyaman dengan hubungan asmara Anda. Tentu saja Anda tidak enak hati harus mengakhiri hubungan. Tapi, rasa bersalah seharusnya tidak menjadi alasan untuk Anda tetap memaksakan hubungan.

Orang terdekat Anda menyukainya
Semua orang terdekat Anda menyukai kekasih Anda. Keluarga dan sahabat Anda mungkin kecewa jika Anda harus putus, tapi pada akhirnya Anda lah yang menjalani hidup, bukan mereka. Semua keputusan ada di tangan Anda dan kebahagiaan Anda di atas segalanya.

Wednesday, March 23, 2011

Seks Tak Harus Selalu Malam Hari

Banyak orang berpendapat kalau aktivitas seksual itu harus dilakukan pada malam hari. Malam hari dianggap sebagai saat yang tepat untuk berhubungan seksual sehingga ada istilah "malam pengantin" bukan "siang pengantin".

Tempat hiburan malam yang dibalut hiburan esek-esek pun kebanyakan buka pada malam hari. Walau belakangan banyak juga istilah seks dilakukan pada siang hari seperti "sex after lunch”, kebanyakan di dalam pikiran kita berhubungan seks memang sepantasnya malam hari. Benarkah demikian?

Sebenarnya, jika melihat dari porsi kerja kita yang banyak dilakukan pada siang hari sampai sore hari, maka malam biasanya adalah waktunya memulihkan tenaga kembali untuk bekerja keesokan harinya. Bagi yang beruntung bekerja sampai pukul 17.00 saja, maka ada jarak waktu yang cukup lama untuk beristirahat sambil menunggu berhubungan seks dengan istri/suami sekitar pukul 21.00.

Akan tetapi, bagaimana dengan yang baru bisa sampai di rumah pukul 19.00-20.00 malam akibat terhalang macet di jalan. Maka sekiranya bisa ada tenaga yang cukup untuk melakukan hubungan seksual sekitar pukul 22.00-23.00.

Jika memang masih mampu, silakan lakukan hal ini pada malam hari. Namun, jika dirasakan sudah lelah apalagi bila kedua pasangan bekerja, bolehlah kiranya menunggu sampai pagi saja saat bangun tidur.

Walaupun dalam aktivitas seksual tradisional si laki-laki lebih banyak aktivitasnya dibanding perempuan, kedua belah pihak dalam aktivitas seksual mengeluarkan tenaga yang sekiranya mirip. Namun, lebih kasihan kalau perempuan yang bekerja serta harus mengurus rumah tangga dan anak.

Luar biasa repot kalau demikian. Belum lagi kelelahan karena urusan rumah tangga sirna, harus siap-siap menyiapkan landasan untuk pesawat si bapak yang ingin mendarat. Betul-betul butuh tenaga. Tidak heran kelelahan sebelum melakukan hubungan seksual ini sering menyebabkan perempuan sulit orgasme. Sebagian orang memandang hubungan seksual ini sebagai bagian dari pelayanan kepada suami yang tidak bisa ditolak. Tidak ada unsur menikmati seks di sana sebagai pasangan suami-istri.

Seks pada pagi hari

Sebenarnya melakukan hubungan seksual nyaman juga pada pagi hari. Kalau tidur cukup, maka ketika bangun, pasangan bisa melakukan hubungan seksual yang baik. Apalagi jika pagi, laki-laki yang masih sehat akan mengalami ereksi waktu tersebut. Ini bisa semakin menambah kegairahan pada pagi hari. Perempuan juga masih dalam keadaan segar ketika bangun tidur.

Namun, ini sulit dilakukan jika keduanya bekerja dari tempat yang jauh dari rumah. Bangun tidur sudah perlu langsung menyiapkan diri dan anak-anak. Si bapak juga buru-buru ke kantor supaya tidak telat dan macet di jalan. Akhirnya, seks dilupakan atau jika ada pun dilakukan secepat mungkin.

Inilah problem yang sering dialami oleh pasangan zaman sekarang ketika waktu yang bermakna untuk berdua semakin berkurang karena kesibukan masing-masing. Jika demikian, silakan lihat kembali aktivitas Anda, termasuk berhubungan seksual. Jika Anda berusia 20-40 tahun tetapi kurang dari sekali seminggu melakukan hubungan seksual, artinya Anda harus mulai waspada. Jangan-jangan Anda sudah lupa menikmati hubungan seksual yang bermakna!